TANTANGAN DUNIA KONSTRUKSI PADA ERA NEW NORMAL
Wakil Dekan I Fakultas Teknik Unija Anita Intan Nura Diana, S.T., M.T.

TANTANGAN DUNIA KONSTRUKSI PADA ERA NEW NORMAL

SELURUH dunia merasakan dampak pandemi. Pandemi yang dimaksud adalah virus SARS-CoV 19 atau yang sering disebut sebagai virus Covid-19. Negara Indonesia telah membuat banyak kebijakan untuk menangani penyebaran virus Covid-19 salah satunya adalah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Hal ini tentunya berpengaruh ke berbagai sektor, mulai dari ekonomi, industri, pendidikan hingga bisnis jasa konstruksi juga ikut terkena dampaknya.Terdapat 3 (tiga) kategori jasa konstruksi, sesuai yang diatur pada undang-undang No.18 tahun 1999 yaitu perencana konstruksi, pelaksana konstruksi dan pengawasan konstruksi. Pendapat saya, dari ke-3 kategori jasa konstruksi tersebut jasa perencana konstruksi tidak terlalu terkena dampak pandemi ini, apalagi saat ini kita berada pada era industri 4.0. Pada era ini semua mengalami transformasi dengan mengintegrasikan atau menghubungkan semua proses dengan menggunakan internet sebagai penopang utama, pendapat ini sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Ketua Dewan Pengurus Nasional Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO) Peter Frans. Berbeda dengan apa yang dialami oleh jasa pelaksana konstruksi, walaupun banyak yang mengungkapkan di beberapa media massa bahwa dampak virus Covid-19 tidak berdampak signifikan terhadap pelaksanaan konstruksi, tapi saya yakin untuk beberapa pelaksanaa proyek konstruksi pasti terkena dampaknya seperti mengalami keterlambatan penyelesaian waktu proyek yang diakibatkan oleh sulitnya proses mobilisasi akibat PSBB yang diterapkan oleh pihak pemerintah, ketersediaan tenaga kerja, atau sulitnya proses pengadaan material atau peralatan khususnya jika proses pengadaan material/peralatan harus didatangkan dari luar daerah atau bahkan dari luar negeri.

Angin segar yang kita rasakan khususnya kepada para pelaku dunia konstruksi bahwa sektor konstruksi merupakan salah satu sektor yang diberikan keleluasaan oleh pemerintah untuk tetap beroperasi sejak diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB), termasuk dalam hal ini adalah pembangunan infrastruktur. Pembangunan infrastruktur sangat memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.Pemerintah juga menempatkan pembangunan infrastruktur sebagai salah satu prioritas dari tujuh agenda pembangunan nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 bertujuan mendukung aktivitas ekonomi dan mendorong pemerataan nasional. Sektor konstruksi diharapkan dapat menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia, namun pemerintah harus benar-benar jeli sektor apa saja yang benar-benar dapat memberikan pengaruh utamanya pada perkembangan perekonomian Indonesia. Misalnya pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan jika benar tepat sasaran akan dapat mempercepat pengiriman arus barang dan jasa. Tepat sasaran yang dimaksud adalah pemilihan lokasi yang tepat dengan beberapa kajian terhadap bebrapa aspek yang mendalam (misalnya aspek pasar, aspek teknik, aspek keuangan, aspek hukum, aspek sosial budaya dan aspek manajemen) dan penyesuaian alokasi anggaran pembangunan yang ditetapkan oleh pemerintah. Jika ini benar-benar sesuai akan mendukung sektor-sektor penggerak lainnya diantaranya pertanian, industri dan pariwisata.

Lebih dari semua hal diatas yang telah saya paparkan tentang “Tantangan Dunia Konstruksi Pada Era New Normal” ada tantangan tersediri bagi kami para pengajar di Fakultas Teknik, Universitas Wiraraja. Salah satu tatangan yang harus kita lalui adalah bagaimana kita bisa mencetak alumni dibidang teknik khususnya di Era New Normal agar tetap mampu bersaing dengan mahasiswa diluar pulau Madura dengan segudang kemampuan. Terutama agar mahasiswa tetap dapat merasakan keberadaan era industri 4.0 sehingga mampu mendukung RPJM pemerintah yaitu mendukung aktivitas ekonomi dan mendorong pemerataan nasional. Selain itu bagaimana para sumber daya manusia (SDM) tanpa terkecuali, dapat benar-benar memanfaatkan semua sistem informasi dengan baik dan penuh tanggung jawab. Sehingga apapun yang dilakukan tidak hanya sekedar kuantitas tetapi lebih pada kualitas agar mampu meberikan yg terbaik kepada lembaga khususnya kepada mahasiswa. Banyak hal penting yang harus kita lakukan selama masa pandemi ini, lebih dari sekedar mebaca atau mengomentari sebuah berita“be a smart reader”.(*)